Selasa, 21 Juli 2015

Indonesia Merdeka ???



Indoesia Merdeka ???

“Merdeka” kata yang begitu sering terdengar dan terucap di banyak tempat (negara) termasuk Indonesia. Tapi apa sih makna dari kata “merdeka” itu sendiri?
Sudah mengertikah orang-orang dengan makna dari kata “merdeka” itu sendiri?
Kata merdeka memiliki definisi yang berbeda bagi beberapa orang, dan ini arti dari “merdeka” yang sudah saya kutip.
-          Menurut kbbi.web.id merdeka itu bebas, bebas dari perhambaan dan penjajahan
-          Merdeka adalah terbebas dari segala macam belenggu, aturan dan kekuasaan dari pihak tertentu. Merdeka merupakan sebuah rasa kebebasan bagi makhluk hidup untuk mendapatkan hak dalam berbuat sehendaknya. (blogspot.com)
-          Merdeka menurut Ristanto Sumarsono dalam artikelnya di blogspot.com adalah apabila kita dapat menjalankan apa-apa yang menjadi hak dan kewajiban kita dengan baik dalm koridor ketentuan norma atau aturan dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara.
Ada pula pendapat lain yang saya dapat dari status yang saya tulis di facebook tentang arti “merdeka”.
-          Merdeka adalah keadaan dimana suatu negara ini mampu bangkit dari keterpurukan yang melanda negara selama ini. (definisi ini diungkapkan oleh seorang siswi yang baru masuk SMA)
-          Sedangkan menurut salah seorang guru merdeka adalah penjara yang lebih luas.
Dari beberapa definisi yang sudah saya sebutkan diatas, lalu apakah Indonesia sudah merdeka?
Coba kita tengok disekeliling kita, ejadian-kejadian yang kita temui setiap hari, berita-berita yang kita baca dan kita lihat di media apa sudah menunjukkan bahwa kita merdeka?
Dalam kenyataannya negara ini belum merdeka. Negara ini masih dijajah, bukan hanya bangsa asing yang menjajah namun juga bangsa kita sendiri. Kok bisa???
Kalau kita cermati, Indonesia sebenarnya negara yang begitu kaya dan bahkan mungkin bisa menyejahterakan rakyatnya. Tapi saat ini yang kita lihat kesenjangan sosial dimana-mana.
Memang benar ada banyak perusahaan-perusahaan besar, restoran mahal dan hotel berbintang yang menyediakan lapangan pekerjaan. Tapi siapa dibalik semua itu?
Owner dari tempat-tempat tersebut lebih banyak orang asing dibanding orang Indonesia dan kita hanya sebagai pelayan.
Apa tidak ada orang Indonesia yang kaya?
Oh banyak, tapi sayangnya hanya mereka nikmati sendiri untuk memperbudak bangsanya sendiri tanpa bersyukur sedikitpun.
Coba lihat para pejabat kita atau pengusaha yang katanya punya banyak mobil, rumah banyak dan investasi dimana-mana. Mereka gunakan uang mereka untuk berfoya-foya dengan ‘mengiming-imingi’ gadis-gadis muda dengan uang, mobil bahkan rumah, dan kalau uangnya sudah habisambillah uang rakyat atau pegawainya.
Belum lagi para “Pegawai Negeri Sipil” yang sudah di bayar oleh negara untuk mengabdi pada negara ini justru menghabiskan waktu di Mall atau bersantai-santai di waktu jam kerja.
Ada juga kasus lain yang bisa menunjukkan kalau bangsa ini belum merdeka seutuhnya.
Masih ingat tentang kasus seorang ibu yang mengeluhkan pelayanan sebuah RS? Apa yang terjadi pada sang ibu setelah keluhan itu terlihat di socmed?
Bukan keadilan yang didapat tapi justru beliau yang harus membayar mahal atas keluhannya tersebut bukan pihak RS. Keadilan masih kalah dengan uang dan akhirnya kebebbasan pun terenggut.
Dan untuk pendidikan, apakah Indonesia sudah benar-benar “merdeka” untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak?
Coba kita menengok lagi anak-anak yang hidup didaerah pinggiran/pedalaman, bebaskah mereka mendapatkan pendidikan?
Anak-anak itu harus berjuang untuk mendapatkan pendidikan. Jalan berkilo-kilo, melewati sungai, naik-turun bukit, melewati jembatan yang sudah tidak layak disebut jembatan. Tanpa kendaraan, tanpa alas kaki bahkan keselamatan mereka pertaruhkan untuk bisa sampai disekolah.
Inikah yang disebut merdeka?
Secara umum Indonesia memang sudah merdeka sejak 17-08-1945, tapi tanpa disadari sebenarnya kita belum merdeka.
Saat ini sudah banyak lahan yang menjadi milik bangsa asing. Karena alasan ekonomi banyak warga Indonesia menjual tanahnya pada orang asing yang tanpa mereka sadari suatu saat mereka akan menjadi budak ditanah mereka sendiri.

Mahmudatun Nadlifah
Selasa, 21 Juli 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar